Gemasiber80news.com, PANDEGLANG – Pemerintah Desa (Pemdes) Surianeun, Kecamatan Patia melakukan sinergisitas bersama Konsorsium diantaranya Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY), Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Banten Raya, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Universitas Bhakti Kencana, dan Muhamadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Pandeglang. Kegiatan sinergisitas ini didukung juga oleh Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Universitas Banten Jaya (UNBAJA), Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana, LAZISMU Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan berlangsung pada Hari Selasa, 25 Oktober 2022.
Dalam sambutannya, Muhammad Rizali Assukron, Kepala Desa Surianeun menyatakan bahwa pemerintah Desa siap mensupport dan mendukung kegiatan Kampung Siaga Bencana sesuai dengan kemampuan Pemdes. Ia juga mengatakan bahwa siap untuk memfasilitasi apa yang dibutuhkan demi kemajuan di Desa Surianeun.
“Sinergisitas dan kolaborasi yang baik diantara Konsorsium yang tergabung tentunya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa. Selain itu juga masyarakat lebih sigap dalam menghadapi berbagai kemungkinan dalam bencana,” ungkapnya.
Ia juga berharap selain dijadikan sebagai Desa Siaga Bencana, masyarakat Desa Surianeun juga bisa berdaya secara ekonomi dengan menggali potensi yang dimiliki oleh desa.
Muhammad Jafar AW selaku Ketua Pelaksana dan juga Ketua LPPM STISIP Banten Raya menjelaskan bahwa Desa Surianeun merupakan desa yang sudah mencanangkan sebagai desa siaga bencana. Tentunya memiliki program jangka panjang baik peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat dan mitigasi bencana.
“Kita bisa menganalisa dengan membaca potensi serta ancaman yang dimiliki. Sehingga kesiagaan ini menjadi sangat penting dalam antisipasi dari berbagai kemungkinan yang jelek,” paparnya.
Dr. Nasir, S.P, M.AP selaku Ketua Konsorsium yang juga Ketua STISIP Banten Raya menjelaskan bahwa selain pelatihan dan bimtek kesiagaan bencana, kita juga menggali potensi ekonomi masyarakat agar masyarakat lebih sejahtera.
“Kita ketahui bersama bahwa Desa Surianeun setiap musim kemarau mengalami kekeringan, sedangkan setiap musim hujan mengalami banjir. Inilah yang harus dimiliki dalam kesiapan siaga bencana,” tuturnya.
Dr. Nasir juga menjelaskan bahwa Desa Surianeun memiliki potensi pertanian, peternakan, dan lain-lainnya yang bisa digali lebih mendalam.
“Dengan mengetahui lebih dalam, kita akan mampu dalam mencanangkan program baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk kemajuan masyarakat desa. Kolaborasi antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Desa, Komunitas dengan masyarakat desa tentunya bisa berdampak positif untuk kemajuan desa,” pungkasnya. *(Dena F.P)