Menanggapi Keresahan Warga Lebaktipar, Ini Jawaban KRPH Bayah Selatan

banner 728x90

Gemasiber80news.com, LEBAK – Warga Desa Lebaktipar Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten khususnya yang menggarap lahan diarea milik perhutani merasa resah dikarenakan garapan miliknya berupa pohon karet ditebang habis oleh pihak Perhutani RPH Bayah Selatan BKPH Bayah dengan dalih mau ditanami pohon jati, menurut warga padahal kami selalu pro aktif membayar iuran Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) kepada petugas perhutani ujar Sumar dan Wahyu kepada Deni Ismayadi dan Idham Holid (Ajis) belum lama ini.

Mereka berdua Wahyu dan Sumar mewakili warga penggarap menguasakan penuh kepada Deni Ismayadi dan Idham Holid alias Ajis untuk menyelesaikan persoalan ini.

Saat ditemui KRPH Bayah Selatan Wawan di area wana wisata Pulo Manuk mengatakan” Pertama saya mengucapkan terimakasih kepada kang Deni dan kang Idham holid (Ajis) yang telah menyampaikan keluhan warga yang menggarap diarea milik perhutani, Ujarnya Senin (28/11/2022)

“Dikatakan Wawan terkait pertanyaan tidak adanya sosialisasi dari pihak Perhutani menurut informasi yang saya ketahui, pak Asper telah melakukannya kepada para penggarap baik warga Desa Lebak Tipar Maupun Warga Desa Pamubulan khususnya tanaman pohon karet, selanjutnya terkait ganti rugi ini bukan kewenangan saya silahkan hubungi pak Asper, Kilahnya.

Masih kata Wawan terkait dugaan adanya oknum petugas kami dilapangan yang dianggap arogan silahkan laporkan ke pimpinan karena kami selaku KRPH tidak mengarahkan seperti itu, pada prinsipnya kami menghargai saran maupun kritikan tukasnya.

Idham Holid alias Ajis”Meminta kepada pihak Perhutani agar menghentikan sementara kegiatan penebangan sebelum persoalan ini selesai jangan sampai merugikan masyarakat, kasihan mereka para penggarap udah susah payah menanam pohon karet belum juga maksimal di produksi udah dibabat habis, apalagi pak Sumar menggantungkan hidupnya dari hasil pohon karet, Ucapnya.

Hal Senada dikatakan oleh Deni” Kami pun berharap agar petugas perhutani ketika akan melakukan eksekusi sebaiknya terlebih dahulu ada sosialisasi sejak jauh hari biar mereka para penggarap ada waktu untuk bersikap, Tuturnya.

“Lanjut Deni kalau persoalan ini tidak ada penyelesaian maka kami bersama rekan rekan aktivis, media dan lainnya akan membawa persoalan ini ke pihak yang berwenang, Tegas Deni.   *(Red)

banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *