Gemasiber80news.com, LEBAK – Pagar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Panggarangan dengan posisi sudah miring hampir ambruk dan terkesan dibiarkan, padahal itu bisa membahayakan jiwa terutama anak-anak sekolah tersebut. SMPN 5 Panggarangan berlokasi di Kampung Cimandiri, Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
H Sawira (73), selaku Tokoh Masyarakat Kampung Cimandiri, yang rumahnya tepat di depan SMPN 5 Panggarangan, saat ditemui gemasiber80news.com, mengatakan, kondisi pagar yang miring tersebut sudah lama namun tidak ada upaya perbaikan.
“Pagar yang miring itu sudah lama sekitar 2 tahun lebih namun tidak ada upaya perbaikan atau pembangunan, sepertinya dibiarkan begitu saja, yang ada hanya ditolak atau disiku dengan bambu, itu tidak ada kekuatan. Dan menurut saya pagar itu sangat membahayakan jiwa terutama anak-anak sekolah,” ujarnya. Sabtu (26/11/2022).
H Sawira, berharap agar pagar tersebut segera dibangun kembali, jangan sampai memakan korban.
“Saya berharap kepada pemerintah agar respon dengan adanya hal seperti ini, karena ini sangat membahayakan jiwa. Segeralah melakukan upaya, baik pembongkaran pagar ataupun pembangunan kembali, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti memakan korban,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP_KPK) Komcab Lebak, Ucu Suhardi, mengatakan, Kepala SMPN 5 Panggarangan harus sigap dan berupaya agar pagar yang kondisinya sudah miring tersebut segera dibangun kembali, mengingat keselamatan anak-anak sekolah.
“Saya tegaskan khususnya kepada Kepala SMPN 5 Panggarangan agar sigap dan segera melakukan upaya perbaikan pagar, mengingat itu sangat urgen dan bisa membahayakan jiwa manusia khususnya anak-anak sekolah tersebut. Selain itu, pemerintah terkait harus respon, jangan terkesan pembiaran tidak menanggapi persoalan-persoalan di SMPN 5 Panggarangan,” tegasnya.
Pantauan gemasiber80news.com bersama Ketua LP_KPK Komcab Lebak, di lokasi terlihat pagar kondisi miring ditolak menggunakan bambu. Dan saat hendak menemui Kepala SMPN 5 Panggarangan, ia sedang tidak ada di sekolah. Hingga berita ini diterbitkan, terus menggali informasi guna pemberitaan lebih lanjut. *(Uzex)
