Keluarga Pasien Pengguna BPJS Warga Bayah Keluhkan Pelayanan Rumah Sakit Kartini

banner 728x90

Gemasiber80news.com, LEBAK – Anak dari keluarga pasien atas nama Djuhariah asal warga Kampung Bayah 1, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyayangkan atas cara penanganan pasien di Rumah Sakit (RS) Kartini Rangkasbitung, Kabupaten LEBAK, Provinsi Banten, yang terkesan lamban, Kamis (28/12/2023).

Diduga akibat lalai dalam penanganan terhadap pasien oleh pihak RS Kartini Rangkasbitung ini, yang menurut keterangan anak pasien, semenjak datang ke rumah sakit 2 hari yang lalu tidak ada penanganan yang serius, akhirnya kondisi kesehatan pasien menurun dan meninggal dunia.

“Mungkin karena kami menggunakan BPJS, pihak Rumah Sakit (RS) Kartini, terutama pihak perawat terkesan tidak serius dalam penanganan pasien,” terang Ikeu, anak pasien yang meninggal tersebut.

Lanjut Ikeu, sejak observasi yang dilakukan pada hari pertama di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), tidak ada penanganan lanjutan yang serius. Saat ia menanyakan kepada perawat kapan mau ditindak lanjut observasi dan di pindahkan ke ruang ICU (Intensive Care Unit) perawat hanya singkat mengatakan ruang ICU nya penuh.

“Karena kondisi kesehatan ibu saya terus menurun, lalu saya tanyakan ke perawat kapan ibu saya akan di pindahkan ke ruangan ICU, perawat bilang ruang ICU nya penuh, kata perawat,” terang Ikeu.

Ikeu (anak pasien meninggal-red) kepada Redaksi menyampaikan keluhan karena pihak rumah sakit terkesan lalai dalam menangani pasien. Karena selama dua hari pasien di ruang IGD tidak ada observasi atau tindakan lanjutan dari pihak rumah sakit.

Saat awak media yang juga anak kandung pasien menyampaikan keluhan anak pasien tersebut kepada dr. Mutia selaku Direktur Rumah Sakit Kartini Rangkasbitung.

“Selamat Siang dok. Saya Asep Dedi Mulyadi, anak dari pasien atas nama Djuhariah dari Bayah. Informasi dari adik saya yang jaga, sudah 2 hari di RS belum juga ada penanganan lanjutan, sehingga kondisi pasien saat ini semakin menurun, mohon penjelasan dok,” ucapnya.

dr Mutia, Direktur RS Kartini, menjawab “Segera saya follow up,” singkatnya, Kamis (28/12/2023).

Tidak lama berselang, mungkin setelah mendapat instruksi dari dr. Mutia, ada penanganan dari petugas. Tapi terlambat, hanya beberapa menit berselang pasien pun meninggal dunia.  *(Tim/Red)

banner 728x90 banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *